Selamat pagi para pembaca dan salam hangat dari gue. Hari ini gue bakal post lagi cerita absurd gue.Judul hari ini ialah Gayil (Generasi Alay Ababil). Loh kok Alay lagi temanya? ya karena gue adalah pakar peneliti para Alay. :D
Oke ga usah bang cing cong. nih selamat membaca :)
__________________________________________________________________
Oke ga usah bang cing cong. nih selamat membaca :)
__________________________________________________________________
Satu lagi cabang baru dalam jenis
peradaban alay di Indonesia yaitu Gayil. Gayil ? Apaan tuh ?. Gayil atau
Generasi Alay Ababil adalah kelompok Alay yang eksis di social network dan
selalu pasang stat tentang kesedihan (baca: kebodohan) hatinya. Sumpah gue muak
dengan hal kayak gini,awalnya sih gue iba dengan mereka yang lagi mengalami
kesedihan tapi jika itu keterusan melulu? Tiap menit sedih terus di share di
social network. It’s jerk :@
Gayil secara matematis adalah
hasil kali Alay dengan Ababil dipangkat dua dikali dengan sudut 600
dari Galau. Secara etimologi Alay adalah keadaan abnormal tubuh terhadap segala
sesuatu yang berada dlingkungannya sehingga tubuh dan pikiran menjadi eksentrik
terhadap hal-hal norak. Adapun ababil itu merupakan kondisi tubuh yang selalu
berubah-ubah dalam kedaan relatif cepat. Ababil sama seperti Alay sama-sama
menyerang masyrakat segala umur baik itu bayi ,anak-anak ,remaja ,dewasa ,dan
manula serta tidak mengenal jenis kelamin. Remaja lebih rentan terkena penyakit
Ababil ini karena remaja dalam dunia keremajaannya banyak mengalami hal-hal
yang sumpah gue harus bilang Absurd banget. Ababil ini adalah awal mula dari
yang namanya “Galau”.
Nah berikutnya apa hubungan
antara Alay, Ababil, dan Galau?. Sebenarnya Ababil dan Galau ini tidaklah
berbahaya,yang berbahaya itu jika Ababil dan Galau bercampur dengan Alay. Inti
dari semua permasalahan ini terletak pada satu kata yaitu Alay. Alay adalah
virus berbahaya bagi kehidupan manusia. Bayangkan aja lo adalah anak alay
(bayangkan aja). Lo jalan sama pacar lo,saat jalan bareng dengan pacar lo itu,
lo punya style dengan rambut poni kuning menyala berjuntai dari kiri ke kanan.
Lo pakai kaca mata 3D yang saat itu lo ga lagi di bioskop untuk nonton film. Lo
pakai baju kemeja kotak-kotak warna ijo dengan celana pendek warna kuning. Trus
lo harus pakai sandal jepit warna biru. Disaat lo berdua dengan pacar lo (catat
: pacar nya normal) orang-orang pada ngeliatin lo,trus pacar lo illfeel dengan
lo lalu kalian berantem dan pada akhirnya putus. Lo galau dan pasang status dan
tweet setiap satu menit sekali. Kalau sampai itu terjadi yang bakal gue lakuin
terhadap lo adalah satu gue bakar akun facebook dan twitter lo :v
Dari sini kita dapat simpulkan
bahwa Alay yang memiliki sifat ababil akan cenderung galau di social network
ketimbang curhat sama temen-temen alaynya. Kenapa? Karena tema-temannya alay
lah dasar lo Bego :p.
Tapi ntah kenapa ya para Gayil
tersebut mudah banget untuk menguasai media internet. Gue pernah cari artikel untuk
tugas kuliah gue,awalnya gue tulis keyword nya pada mbah google trus muncul deh
hasil pencariannya trus gue masuk pada salah satu website. Derita gue dimulai
disini gue harus melihat foto foto alay yang punya website. Pada saat itu gue
mengalami iritasi mata,gue jadi resah dan akhirnya berujung galau dan tanpa gue
sadari tangan gue bergerak sendiri trus update status Facebook. Gue ga bisa
mencegah tangan gue berbuat demikian,gue akhirnya menjadi salah satu kaum
Gayil. Tidaaaaaaaak !!! Tuhan, Apa salah hamba?. Dan setelah beberapa hari gue
jadi Gayil bulu ketek gue tambah panjang dan sekarang bulu ketek gue udah bisa
berjalan dan berlari dengan kucing-kucing betina di rumah gue dan akhirnya
terjadilah yang namanya siklus percintaan antara bulu ketek bersama kucing. Gue
ga suka hal tersebut,akhirnya setela mengalami pemikiran yang panjang gue “terpaksa”
harus membunuh bulu ketek gue. Gue bunuh dengan meggunakan cukuran kumis bapak
gue,rasanya geli geli gimana gitu saat menyentuh kulit. Dengan berat hati dan
tangisan akhirnya bulu ketek gue pun tewas dan siap dimakamkan.
Tapi masalah baru muncul lagi, saat
gue melakukan pembunuhan itu tanpa gue sadari ada saksi mata yang melihat
kejadian itu. Ya si kucing pacarnya bulu ketek gue melihat insiden itu. Gue
kaget melihat sikucing berdiri sambil meneteskan air mata di hadapan mayat si Bulu
Ketek lalu dia bicara pada gue
‘meong meong! Meong! Meong meong
meong meong! (kamu jahat! Pembunuh! Kamu bunuh pacar gue!)
‘Guk guk guk guk guk guk guk!’
(Gue ga suka lo berhubungan dengan dia)
‘meong meong! Meong meong meong’
(Gue pergi! Gue benci lo)
Lalu ada hening yang panjang setelah percakapan dua makhluk absurd tersebut.
Akhirnya sikucing betina pergi
dari hadapan gue untuk selamanya. Beberapa jam setelah pembunuhan tersebut gue
buka Facebook gue,gue kaget ! mata gue melotot melihat status dari sikucing. Kira-kira
status sikucing kayak gini nih :
“Meong! Meong meong meong meong
meong” (baca : Pembunuh! Lo rusak hubungan gue bersamanya
Lalu gue liat lagi begitu banyak
comment dibawahnya ,comment yang gue ingat nih kira-kira yang ini :
“mbeeek! Mbeek mbek mbeek,mbeek
mbek mbeek mbek” (kejam! Siapa sih dia,sini biar gue hajar)
“petook petook! Petok petok petok
petok” (gue bantu! Kita balas bunuh aja)
Tidaaaak! Pembunuhan gue terhadap
si Bulu Ketek sudah menyebar ke penjuru dunia. Gue terdiam lalu menangis dan
hanya bisa Galau,gue takut gue ditangkap polisi atas pembunuhan yang gue lakuin.
Gue juga takut jika suatu waktu gue bertemu kambing dan ayam,gue bakal dibunuh
mereka. Akhirnya jiwa Gayil gue keluar lalu gue pasang status Facebook kayak
gini:
“Guk Guk Guk Guk Guk Guk,Guk Guk
Guk Guk. Guk Guk Guk”
(Tolong janga laporin gue ke
polisi,tolong jangan bunuh gue. Meong maafin gue)
Semenjak
saat itu sikucing ga pernah bertemu dan chat lagi,gue ga tau kabarnya,tapi yang
jelas gue ga dibunuh ama kambing dan ayam karena mereka udah menemui ajal
sebelum berhasil membunuh gue. Si kambing jadi korban saat ada penyembelihan
hewan kurban di kecamatan. Si ayam kepalanya putus gara-gara dijagal ama
pemiliknya. Setelah mereka mati penyakit gayil yang melanda diri gue pun
akhirnya sembuh,gue ga lagi galau maupun ababil. Terima kasih oh tuhan.